Sunday, October 26, 2008

Mimpi.

Mimpi.
Selalu hal yang indah.
Angan-angan kehidupan.

Tapi nyatanya.
Bisa lebih indah.
Bisa sesuai.
Bisa kurang.
Atau malah bisa tak terduga.
Dan menjauh dari angan.

Membuat kita sedih.
Atau bahagia.
Bergantung pada interpretasi diri.
Tapi satu yang harus diyakini.
Apapun nyata nya,
Yakinlah hal itu terbaik dari Sang Illahi.

Saturday, October 25, 2008

Reuni Kecil.

hmm,, rasa ny udah lama ga bcanda" sama anak" se major.
Dan pada 'mantan' tmn sklas, Naim, dateng dari Lamongan (baca:kota kelahiran), kita makan" di Paparons.

Ini beberapa foto, kurang beberapa orang sih. Knapa kalian pada ga dateng?
huah, i miss you guys.
















loh edo ny ga kbawa. :D

















nah baru deh tuh ada edo ny.
Makasi y Mbak Paparons. :)

Monday, October 13, 2008

Kebergantungan Manusia

Satu hal dalam seminggu kemarin yang menjadi issue hangat dalam kepala, yaitu kebergantungan manusia terhadap sesamanya. Hal ini kemudian menjadi sangat mengganggu apabila kebergantungan tersebut adalah kebergantungan seseorang terhadap pasangannya.

Menurut aku, ada hal dimana tidak seharusnya kita harus melakukan suatu hal sendiri tanpa harus bergantung terhadap orang lain. Dan dalam seminggu ini aku melihat betapa hebat rasa kebergantungan itu mempengaruhi diri kita. Ada beberapa kisah yang kemudian menyadarkan aku bahwa hal tersebut sangat tidak baik bagi diri kita. Dan salah satunya adalah yang dibawah ini.

Pasangan cowo cewe yang sebenarnya bisa dibilang cukup serasi, apabila dilihat dari luar. Namun ternyata banyak hal dari sisi si cowo yang kurang baik. Si cowo yang berumur lebih tua 3 tahun berperilaku sangat tidak bertanggung jawab terhadap si cewe, semisalnya selama dia berpacaran tidak terlihat keinginan untuk mempunyai karir yang serius dan kebanyakan waktu nya dihabiskan di rumah. Apa yang terjadi? Hampir semua kebutuhan hidupnya dibiayai oleh si cewe, padahal si cewe pun masih berstatus mahasiswi. Sehingga kesulitan finansial pun sering dialami si cewe apalagi kalau si cowo sedang mempunyai keinginan untuk dating di luar terus atau membeli sesuatu.

Contoh lain si cowo yang tidak mempunyai kesibukan tersebut selalu menelepon si cewe pada saat dimana orang-orang beristirahat. Tidak peduli apakah besok hari nya si cewe ada presentasi atau ujian, dia tetap menelepon hingga dia merasa cukup (yah kurang lebih 2 - 3 jam lah). Bahkan pada saat keesokan harinya si cewe sidang pun, dia tak peduli dan malah marah karena si cewe minta waktu untuk istirahat. Perlu diketahui si cowo ini tidak kuliah setelah selesai menjalani pendidikan SMA nya, sehingga terkadang sangat terlihat bodoh apabila menyangkut kehidupan perkuliahan. Bahkan untuk berteman dan bergaul dengan teman-teman kuliahnya saja, si cewe harus sembunyi-sembunyi dari si cowo.

Yang paling parah adalah kebiasaan buruk si cowo pada saat emosi tinggi, yaitu bersikap kasar dan suka memaki terhadap si cewe. Kata makian tidak hanya ditujukan kepada si cewe tapi juga berlanjut hingga memaki keluarga si cewe. Bisa dibayangkan betapa tertekannya si cewe. Beberapa kali si cewe meminta putus, namun si cowo mengancam akan bunuh diri dan menyakiti teman-teman cewenya. Akhirnya luluh lagi hati si cewe.

Untungnya akhirnya si cewe bisa melepaskan diri dari si cowo, dia berhasil menguatkan dirinya dengan segenap tenaga untuk mengambil sikap. Bantuan dari teman-teman terdekat juga mmbantunya menguatkan diri. Di sini sisi aneh nya, dari tadi aku terlihat menjelek"an si cowo terus menerus, ternyata si cewe pun ternyata mendapat sisi negatif dari hubungannya yang berlangsung kurang lebih 4 tahun. Ternyata si cewe tidak bisa hidup tanpa mempunyai pasangan. Dia ingin segera mempunyai pacar baru dan terlihat sangat tersiksa dengan status nya sekarang. Mungkin karena dia sudah terbiasa dengan sikap protektif dari si cowo sehingga merasa ada yang hilang. Jomblo bukanlah status yang diinginkan oleh si cewe dan dia pun masuk ke dalam kategori stres pada saat ini. Dan untuk si cowo, sudah pasti dia sekarang juga stres karena kehilangan si cewe. Kehilangan dalam bentuk wujud maupun finansial. Stres? sudah pasti di alaminya.

Nah, dari cerita di atas bisa dilihat betapa besar kebergantungan manusia terhadap pasangannya? Sungguh tidak baik apabila kita sangat bergantung pada pasangan, apalagi belum menjadi suami istri. Lihat lah ternyata tidak ada segi positifnya apabila kita melakukan hal itu. Yah kisah ini membuat saya tercengang terhadap fakta bahwa manusia itu bisa sangat menjadi bergantung terhadap yang lain apabila dia sendiri yang menciptakan kondisi tersebut dan sebenarnya tidak sadar akan hal yang sedang diperbuatnya. Semoga kisah diatas ini mungkin bisa dijadikan renungan dan contoh bagi kita yang mungkin sekarang sedang untuk berhenti mulai dari sekarang. Juga untuk kita yang belum pernah melakukan hal ini, jangan pernah berniat untuk melakukannya.

Sunday, October 5, 2008

Hei.

Taqabbalallahu minna wa minkum.

Smoga amal ibadah kita di terima sama Allah ta'ala..

Met Lebaran 1 Syawal 1429H. :)